Beranda Ragam Siswa SMAN 2 Kota Tangsel Raih 2 Medali Emas dan 1 Perak...

Siswa SMAN 2 Kota Tangsel Raih 2 Medali Emas dan 1 Perak di Olimpiade Sains Nasional

219
0
SMAN 2 Tangsel
Foto: Siswa SMAN 2 Tangsel meraih medali dalam OSN tingkat nasional.

Tangerang Selatan, siarnitas.id – Tiga siswa SMAN 2 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meraih 2 medali emas kategori Geografi dan 1 medali perak kategori Astronomi dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Nasional di Bogor pada 27 Agustus 2023 – 1 September 2023.

Koordinator OSN SMAN 2 Kota Tangsel, Hj. Ida Winarni, S.Pd mengatakan, siswanya kerap meraih medali emas kategori Geografi dalam ajang OSN, baik di tingkat kota, provinsi maupun nasional. Bahkan, prestasi sudah ditoreh sejak tahun 2000 hingga 2023.

“Kalau dulu masih secara sporadis sampai tahun 2010. Secara sporadis artinya kadang-kadang dapat, kadang-kadang ada yang sampai nasional tapi setelah tahun 2012 sampai sekarang (2023), setiap tahun selalu ada medali emas, perak, perunggu,” katanya saat ditemui di SMAN 2 Kota Tangsel, (7/9/2023).

Ia menyebutkan, dua siswa peraih medali emas kategori Geografi dalam ajang OSN tingkat Nasional diantaranya, Rhesa Narayana Rasmara dan Auryn Pradipta Khairunnisa Susanto. Sedangkan, satu medali perak kategori Astronomi diraih oleh Arkan Fadhil Kautsar. Mereka saat ini duduk di kelas 12.

Selain menoreh prestasi di ajang OSN, Ida juga menyebutkan, siswa SMAN 2 Kota Tangsel ada juga yang meraih medali perak dari ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) 2023 pada Senam Perorangan Putri Alat Palang Bertingkat yaitu siswa bernama Maria Averyl Baline Mattahati dan juara 2 dan 3 pada ajang Indonesia Open 2022 Cabang Olahraga Renang yaitu Dimas Rasya Hakim.

Diungkapkannya, prestasi anak didiknya merupakan hasil perjuangan dan dukungan dari semua pihak, terutama dari pihak sekolah dan orang tua siswa. Meskipun masih adanya keterbatasan namun semangat untuk juara tak surut terus ia tanamkan.

“Sejauh ini saya tekankan kesuksesan itu karena dukungan dari berbagai pihak, keterbatasan tidak membuat kita mundur tapi bagaimana kita mencari cara untuk supaya keterbatasan itu malah menjadi bagian dari kita untuk bersemangat lagi. Bahwa prestasi siapapun anak-anak kita, itu tidak lepas dari dukungan semua unsur,” katanya.

Ia juga berpesan kepada semua orang tua dan pendidik bahwa semua anak memilik bakat juara, namun semua itu tergantung kepada orang tua dan pendidik dapat memunculkan bakat juara pada anak.

“Tidak ada anak yang tidak memiliki kemampuan atau talenta, semua anak punya talenta unik. tetapi semua itu bisa jadi juara bagaimana kita dari orang tua atau lembaga dalam hal ini pendidikan, masyarakat punya tools memunculkan talenta-talenta itu,” pungkasnya.

Cerita 3 Siswa SMAN 2 Kota Tangsel Peraih Medali Emas dan Perak

Peraih medali emas kategori Geografi, Rhesa Narayana Rasmara menceritakan, sebelum ajang OSN, dirinya kerap belajar secara rutin hingga ia memanggil guru tutor dari sekolah. Bahkan, ia pun merelakan waktu bermain dan hiburannya seperti menonton konser demi dapat mengikuti ajang OSN.
“Soalnya aku mau lebih fokus ke belajar banyak. Harus komitmen sih kalau ini,” kata Rhesa.

Ia mengungkapkan, motivasi mengikuti ajang tersebut untuk membanggakan orang tua dan guru yang selalu mendukungnya serta membuat harum nama sekolahnya.

“Aku selalu didukung aku mau membanggakan mereka, karena itu kayak udah sesuatu hal yang aku mau. Ini kan membuat orang-orang di sekitar kita menjadi bangga,” ungkapnya dengan bangga.

Selain berhasil meraih medali emas, Rhesa juga menyebutkan mendapat pengalaman berharga dan teman-teman baru dari seluruh daerah yang mengikuti ajang tersebut.

Ia pun berharap, prestasi yang diraih dapat menjadi pendukung untuk dapat lanjut di perguruan tinggi, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

“Tentu saja aku juga mau OSN sebagai stepping stone lah untuk nanti ke perguruan tinggi yang lebih lanjut,” pungkasnya.

Berbeda dengan Auryn Pradipta Khairunnisa Susanto yang juga meraih medali emas kategori Geografi. Siswa yang mengaku dirinya introvert, memiliki tantangan agar mudah beradaptasi terutama pada saat ajang OSN.

“Aku tuh sempat salah strategi pas pengerjaan soal OSN ya jadi waktu tes praktik lapangannya itu kita disuruh ngerjain buat beberapa soal selama sejam, tapi karena itung-itungannya itu ada di akhir, aku tuh terlalu memakan banyak waktu di bagian awalnya. Jadi aku harus cepat cepat ngerjain soal soal hitungannya tuh pas akhir akhir kayak 15 menit terakhir,” kata Auryn.

Auryn juga mengungkapkan, motivasu mengikuti OSN untuk membanggakan orang tua, serta biar bisa sertifikatnya bisa buat masuk kuliah.

Sementara, siswa peraih medali perak, Arkan Fadhil Kautsar menceritakan tantangan mengikuti OSN terutama mengaplikasikan alat-alat, namun dengan tekad dan keyakinan tantangan itu dapat dilaluinya.

“Menurut saya merupakan tantangan saat pengerjaan tes itu adalah menggunakan alat alat seperti teleskop maupun start map ketika melakukan banyak observasi atau yang bukan merupakan tes teori di Bogor kemarin,” ungkap Arkan yang juga pernah mendapat medali emas kategori Fisika pada OSN tahun sebelumnya.

Senada dengan Rhesa dan Auryn, Arkan juga memiliki harapan dengan meraih prestasi di ajang OSN dapat membanggalan orangtua, guru dan dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

“Dan yang menjadi stepping stone saya untuk membanggakan orang tua, keluarga serta mempersiapkan diri saya untuk masuk ke perguruan tinggi tingkat lanjut,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini