siarnitas.id – Kelangkaan minyak goreng bermerk MinyaKita mulai dirasakan di sejumlah pasar yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang. Kelangkaan minyak tersebut lantaran suplai minyak sawit mentah digunakan biodiesel B35.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Operasional Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR) Kabupaten Tangerang, Ashari Asmat.
Baca Juga : Ketua KPU Kabupaten Tangerang Sebut Jumlah TPS Pemilu 2024 Meningkat
Menurut Ashari, stok komoditi MinyaKita kosong. Stok pada 16 pasar yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang tidak tersedia.
“Untuk stok totalnya kita belum mengetahui berapa banyak, tapi memang dalam satu minggu terakhir ini agak susah MinyaKita,” katanya kepada awak media, ditulis Sabtu (4/2/2023).
Namun, lanjut Ashari, untuk stok minyak curah relatif masih terbilang cukup aman. Sehingga, konsumen tidak begitu mempermasalahkan kelangkaan MinyaKita.
“Minyak curah cukup aman, harganya juga ga terlalu berbeda ga jauh beda dari Minyak Kita,” ujarnya.
Ia menekankan, kelangkaan MinyaKita yang diungkapkan Kementerian Perdagangan akibat suplai minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) Indonesia digunakan untuk biodiesel B35.
“Menurut pedagang sendiri memang dari agennya sudah di kurangin dan disana informasi sudah berkurang. Beberapa Pasar yang ada di kabupaten Tangerang hampir semua ada, namun hanya sisa setok yang ada,” jelasnya.
Baca Juga : Tembus Rp 20 ribu, Zulhas Sebut Minyakita Langka di Pasaran
Lebih lanjut, perbedaan harga antara Minyak Kita di jual dipasaran dengan harga Rp 15 ribu sampai Rp 17 ribu. Sedangkan minyak curah Rp 14 ribu.
“Minyak kita sampai saat ini tidak ada barangnya,” pungkasnya.
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari siarnitas.id di Google News