siarnitas.id – Mahasiswa Katolik yang sedang berdoa Rosario menjadi korban penggerudukan oleh warga Tangerang Selatan (Tangsel) bakal menempuh jalur hukum ke Polres Tangsel.
Mahasiswa Katolik, berinisial N mengatakan, dirinya bersama teman-teman sudah membuat laporan atas terjadinya penggerudukan yang dilakukan oleh warga Tangsel tersebut.
Baca Juga : Kronologi Mahasiswa Katolik Saat Berdoa Rosario Digeruduk Warga Tangsel
“Langkah hukum masih diurus di Polres Tangsel, sudah membuat laporan,” katanya saat dihubungi melalui telepon WhatsApp redaksi siarnitas.id pada Senin (6/5/2024).
Dirinya menuturkan bahwa ada tiga orang yang diadukan ke Polres Tangsel, karena telah membawa senjata tajam (sajam) dan Ketua RT setempat.
“Tiga orang diadukan yang membawa sajam dan juga pak RT,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Seorang mahasiswa Katolik, berinisial N yang berada di TKP membeberkan terjadinya penggerudukan oleh warga Tangerang Selatan (Tangsel).
Dirinya mengatakan bahwa sedang berdoa Rosario bersama teman-temannya sehabis Isya.
“Kan semalem teman-teman saya sedang berdoa Rosario abis isya sekitar jam 8 an,” katanya saat dihubungi melalui telepon WhatsApp redaksi siarnitas.id pada Senin (6/5/2024).
Baca Juga : Penggerudukan Mahasiswa Katolik di Tangsel, Ada Dua Korban Terluka
Mahasiswa Unpam itu menyebut bahwa dirinya didatangi oleh Ketua RT bersama warga sekitar dengan bernada marah-marah dan melarang untuk berdoa Rosario.
“Terus di datangi oleh pak RT, dia marah-marah untuk melarang doa, abis itu warga mulai berdatangan,” jelasnya.
Dirinya menceritakan bahwa ada beberapa oknum warga yang membawa senjata tajam (sajam) untuk melakukan penggerudukan mahasiswa tersebut.
“Ada beberapa oknum juga yang bawa sajam itu terjadinya penyerangan,” tuturnya.
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari siarnitas.id di Google News