siarnitas.id – Pembangunan septitank di setiap rumah warga dengan bahan fiber, Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) mengklaim tidak ada kebocoran dan bertahan hingga 10 tahun.
Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, bahan dari penampungan septitank di setiap rumah warga menggunakan bahan fiber disertai adanya bakteri penghancur feses.
“Insyaallah (penampungan septitank) tidak ada kebocoran,” katanya kepada redaksi siarnitas.id usai memonitoring hasil pembangunan septitank di salah satu rumah warga di Rawa Mekar Jaya, Serpong pada Selasa (6/8/2024).
“Karena dia tampungan nya fiber, yang kemudian dikasih mesin pemutaran disitu, kemudian dikasih bakteri untuk memakan feses-feses yang ada disitu,” sambungnya.
Menurut Benyamin, dengan diberikan nya bakteri di dalam penampungan tersebut, supaya bakteri tersebut bisa menghancurkan feses dan memberikan pengeluaran udara yang bersih.
“Kalau ada sisa itu sudah bersih, kalau ada gas keluar itu sudah tidak ada lagi mengandung polusi,” jelasnya.
Dikatakan Benyamin, septitank dengan penampungan dari bahan fiber, bisa bertahan hingga 10 tahun, namun untuk menampung feses hanya bertahan 5 tahun.
Baca Juga : Soal Kesehatan Lingkungan, Pemkot Tangsel Bangun Septitank
“Bertahan 10 tahun karena dari fiber, kemudian paling nanti yang diperlukan masyarakat 5-7 tahun ke depan kalau mau disedot itu boleh, sekarang kan setiap tahun itu nyedot, ini secara ekonomi membantu masyarakat,” imbuhnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Bidang Air Minum dan Air Limbah pada DCKTR Tangsel, Budi Rahmat mengatakan, penampungan tersebut tidak bakal bocor.
“Insyaallah nggak, itu kan dari fiber jadi kita sebelum di pasang itu di uji dulu, kalau bocor ya di ganti,” katanya kepada redaksi siarnitas.id di usai memonitoring hasil pembangunan septitank di salah satu rumah warga di Rawa Mekar Jaya, Serpong pada Selasa (6/8/2024).
Dirinya menjelaskan, ukurannya penampungan itu 1,5 x 1,5 meter dengan menggunakan pipa bermerk rucika dan kedalaman mencapai 2 meter.
“Ukurannya 1,5 x 1,5, sama sumur resapan nya kurang lebih 1 meter, kalau paralon itu kan kita spesifikasi nya merk rucika, standarnya rucika. Kalau kedalaman tergantung dari WC yang punya rumah. Dia kan harus miring, kedalaman itu sekitar 2 meter kurang,” jelasnya.
“Yang penampungan itu 800 liter, menampung lebih dari 5 tahun,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie menyebut pembenahan pembangunan septitank di Tangsel itu lantaran persoalan kesehatan lingkungan masyarakat.
Hal itu dikatakan usai memonitoring hasil pembangunan septitank di rumah RT Sahrudin, Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Serpong pada Selasa (6/8/2024).
Menurutnya, pembangunan septitank ini untuk meminimalisir persoalan kesehatan lingkungan, sehingga Pemkot Tangsel berinisiatif melakukan pembenahan septitank untuk masyarakat.
“Perhatian saya adalah soal kesehatan lingkungan nya ini yang kita maksudkan bedah septitank atau Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM),” katanya kepada redaksi siarnitas.id di lokasi.
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari siarnitas.id di Google News