Oleh : Upi Lutfiah & M. Musyfiq Salami
Wabah Covid-19 membawa dampak besar terhadap beberapa sektor, salah satunya sektor pendidikan. Teknologi pendidikan memberikan manfaat dalam menunjang keberhasilan pembelajaran. Peran teknologi pendidikan diantaranya sebagai berikut :
- teknologi pendidikan sebagai alat pendukung desain pengetahuan,
- teknologi pendidikan sebagai sarana informasi untuk mencari tahu pengetahuan yang mendukung peserta didik,
- teknologi pendidikan sebagai media dalam memfasilitasi peserta didik dalam mengemukakan argumen,
- teknologi pendidikan mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran,
- teknologi pendidikan sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan pendidikan.
Disamping itu peran teknologi pendidikan menjadi sangat penting dalam proses pembelajaran, terlebih pada masa pandemi seperti saat ini. Munculnya Covid-19 mengaharuskan segala aktivitas dilakukan di rumah, termasuk kegiatan belajar mengajar. Sebagai bentuk upaya pemutusan rantai penularan virus Covid-19, kegiatan pembelajaran yang semula dilakukan secara tatap muka langsung oleh pendidik dan peserta didik, bisa atau tidak bisa saat ini dilakukan secara daring walaupun secara jelas masih ditemukan ketidakmerataan infrastruktur pembelajaran online.
Berdasarkan kebijakan tersebut maka dengan terpaksa kegiatan pembelajaran dilakasanakan secara daring. Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang pelaksanaannya tidak dilakukan secara langsung dalam satu tempat yang sama, melaikan dilakukan dengan memanfaatkan platform yang dapat membantu proses jalannya belajar mengajar meskipun dilakukan secara jarak jauh. Seiring pesatnya perkembangan teknologi, komunikasi dan informasi, pembelajaran daring dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai platform seperti e-learning, Google Clasroom, rumah belajar, dan lain sebagainya. Selain itu pembelajaran daring dapat dilakukan dalam bentuk video conference dengan menggunakan beberapa platform diantaranya seperti aplikasi zoom, google meet, dan visco webex. Selain memanfaatkan aplikasi-aplikasi tersebut tidak jarang Whatsapp Group menjadi alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Dalam pelaksanaan pembelajaran daring di masa pandemi saat ini tentu menghadirkan berbagai hambatan.
Dalam lingkup pendidikan, baik pendidik maupun peserta didik dituntut untuk bisa mengoperasikan sistem pembelajaran secara online dengan baik. Kesiapan sumber daya manusia menjadi bagian terpenting dalam mencapai keberhasilan pembelajaran online, kesiapan ini berkaitan dengan kemampuan pendidik dan peserta didik dalam menggunakan dan mengolah berbagai sistem teknologi yang dimanfaatkan dalam jalannya pembelajaran daring. Transisi model pembelajaran secara tiba-tiba yang bermula dari model konvensional menjadi Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) berbasis online mengakibatkan kurangnya persiapan yang matang sehingga pembelajaran online saat ini belum bisa dikatakan optimal. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik dan peserta didik agar bisa segera menyesuiakan diri terhadap kondisi dimana keahlian dalam mengoperasikan sistem teknologi sudah menjadi suatu kebutuhan yang penting di masa pandemi saat ini. Disamping itu hambatan dalam pembelajaran daring datang dari peserta didik, semangat belajar peserta didik selama proses pembelajaran daring menurun dibandingkan ketika pembelajaran tatap muka langsung. Penurunan motivasi belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu kondisi selama pembelajaran daring yang mewajibkan peserta didik untuk belajar di rumahnya masing-masing, sehingga memaksa mereka untuk mempelajari serta memahami materi pelajaran secara mandiri, pendidik tidak dapat mendampingi dan mendidik peserta didik secara langsung, sehingga pendidik tidak dapat melakukan tindakan seperti pemberian reward-punishment, pemberian motivasi, menegur, dan lain sebagainya. Sedangkan tindakan-tindakan pendidik tersebut yang dapat menguatkan motivasi peserta didik.
Selain itu efektivitas waktu belajar juga mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. Peserta didik merasa sulit dalam menetukan waktu yang tepat untuk belajar di rumah. Lingkungan sosial keluarga yang kurang kondusif menyebabkan peserta didik tidak dapat fokus untuk belajar. Melihat hambatan tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik maupun peserta didik. Pendidik diharuskan lebih berinovasi dalam menentukan cara atau metode dalam menyampaikan materi agar peseta didik mampu menerima materi dengan mudah meski tidak disampaikan secara tatap muka langsung. Sedangkan peserta didik dituntut agar bisa beradaptasi dengan kondisi dan situasi seperti saat ini. Secara garis besar tantangan pendidikan selama pandemi Covid-19 menyangkut budaya akademik yang meliputi nilai, sikap, pengetahuan, keterampilan, serta kesiapan sarana dan prasarana (infrastuktur) yang berkaitan dengan literasi teknologi.
Penulis : Upi Lutfiah (Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Prodi Manajemen, Universitas Pamulang, Tangerang, Banten) & M. Musyfiq Salami, S.Sos., M.M., C.T. (Dosen Fakultas Ekonomi, Prodi Manajemen, Universitas Pamulang, Tangerang, Banten)