siarnitas.id – Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Pilar Saga Ichsan mengunjungi warga yang menjadi korban kebakaran lapak Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (13/5).
Dalam kunjungan tersebut Pilar mendengarkan keluhan warga yang mengungsi di musolah RT 01/01, Kecamatan Ciputat. Tangerang Selatan.
Dalam kunjungannya, Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Apendi, Kepala Dinas Perdagangan Heru Agus, Kepala Disperkimta Aries Kurniawan, Kepala Bappedalitbangda Eki Herdiana, Kepala BPKAD Tangsel Wawang Kusdaya, Sekdisdukcapil Ucok Siagian, Kepala Damkar dan Penyelamatan Bani Khosyatullah, Kepala Dishub Chaerudin.
Baca Juga : Peringati Hardiknas 2022, Pilar : Kurikulum Merdeka Diterapkan 140.000 Satuan Pendidikan di Indonesia
Pilar mengatakan pihaknya ikut berbela sungkawa terhadap musibah yang terjadi di Kawasan Pasar Ciputat. Sementara saat ini tim evakuasi sudah diturunkan seperti Pemadam Kebakaran, Dinas Kesehatan dan juga beberapa aparat dari berbagai OPD.
“Kami Pemerintah Kota Tangsel turut belasungkawa. Kami juga berusaha maksimal, terjunkan langsung Damkar, untuk melakukan evakuasi,” kata Pilar.
Pilar menambahkan bahwa hal penting yang harus diperhatikan adalah pengecekkan kesehatan. “Kita turunkan tim medis untuk standby disini, agar masyarakat bisa memeriksakan kesehatannya,” ujar Pilar kepada warga yang mengungsi di musolah.
Bapak ibu, jika ada yang ingin disampaikan, sampaikan saja apa yang dibutuhkan, tanya Pilar kepada warga, mereka pun menyampaikan kebutuhan apa saja kepada Wakil Wali Kota Tangerang Selatan.
“Butuh popok, susu, matras dan lainnya,” ungkap Meta.
Kemudian Pilar juga memberikan amanat kepada Camat dan Lurah agar bisa berkonsentrasi dan berembuk kepada warga agar bisa mencari solusi terbaik terhadap situasi yang sedang terjadi. Sehingga tidak ada yang dirugikan.
Saat ditanya Pilar, cerita awal kebakaran seperti apa, Salah satu korban, Meta menjelaskan bahwa kejadian tersebut muncul di area pedagang daging. Api merambat cepat karena material bangunan yang mudah terbakar. Sehingga pada saat proses pemadamannya juga terhambat.
”Tapi saat itu langsung ada pemadam kebakaran. Jadi yasudah tidak merambat lebih jauh. Meskipun memang ada sebagian yang rumahnya hancur dan harus dibangun ulang,” ujar Meta.
Saat ini adapun barang yang dibutuhkan oleh korban adalah susu bayi, popok bayi, obat-obatan, alat sholat seperti mukena dan sajadah. Selain itu juga warga meminta kepada pemerintah untuk membantu proses pembangunan kawasan tersebut menjadi sedia kala.
Untuk hal ini, Pilar akan diskusikan cari solusi yang terbaik.”Karena ini tanah pribadi bukan pemerintah, dan ada sebagian yang kontrak, maka kita akan pelajari secara hukum, yang terbaik seperti apa,” jelasnya.
Namun Pilar akan mencari solusi terbaik dengan mengkontrakan terlebih dahulu untuk warga yang menjadi korban. “Di Dinas Perkimta ada anggaran itu, nanti kita lihat berapa lama dan dimana untuk kontrak sementara,” jelasnya.
Kepala Dinas Perkimta Aries Kurniawan, menjelaskan, untuk solusi terdekat, akan dikontrakan selama 3 bulan hingga 6 bulan, sampai proses ini selesai ditangani. “Kita akan kontrakan namun untuk lokasi dan dimananya kordinasinya dengan wilayah seperti Kelurahan dan Kecamatan,” ungkapnya.
Baca Juga : Pilar Cek Perkembangan ‘Kampung Membangun’ di Kampung Dadap
Pilar pun berpesan, saat masih dalam proses penanganan,warga dilarang untuk membangun kios dilahan tersebut. “Saya berpesan jangan dibangun, kita tunggu prosesnya, karena dinas perindustrian akan mencari solusi terkait untuk para pedagang, dinas perkim akan mencari solusi untuk kontrakan warga, dinas sosial akan memenuhi kebutuhan makan dan minum selama di pengungsian, dinas kesehatan akan standby untuk pemeriksaan kesehatan, dinas disdukcapil akan mendata dan mencetak dokumen yang rusak,” pungkasnya. (bam)