siarnitas.id – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Banten sekaligus Penjabat Sementara (PJs) Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Tabrani menanggapi kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh pembina Pramuka sekaligus guru di SMKN 5 Tangsel.
Hal itu dikatakan usai acara Purna Tugas Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangsel di Kantor Kemenag Tangsel pada Senin (30/9/2024).
Dirinya mengatakan bahwa pelaku pelecehan seksual tersebut sudah diberhentikan menjadi guru, sehingga pelaku tersebut sudah tidak lagi mengajar di SMKN 5 Tangsel.
“Itu dilaporkan yang bersangkutan saya berhentikan sebagai guru selesai,” katanya kepada redaksi siarnitas.id di lokasi.
Menurutnya, kalau memang ada pihak-pihak yang telah dirugikan atas adanya pelecahan seksual yang dilakukan oleh guru tersebut, langsung di laporkan.
“Kalau memang ada yang merasa dirugikan atas pencabulan itu laporkan, karena itu kan bagian dari ada norma-norma hukum yang harus dijalankan,” jelasnya.
Baca Juga : Kwarcab Pramuka Tangsel Rekomendasi Cabut Penghargaan si Predator Seksual
Dirinya berpesan untuk bersama-sama dalam menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat, agar kasus pelecehan seksual tersebut tidak muncul kembali.
“Ayo sama-sama kita jaga semua, bukan hanya guru, bukan hanya sekolah, tapi juga tokoh masyarakat, tokoh agama, ayo sama-sama kita jaga agar hal-hal seperti itu tidak muncul kembali,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Telah viral akun media sosial Instagram dengan nama akun @boimbomi yang mengungkapkan adanya aksi predator seksual di tubuh organisasi Pramuka Tangerang Selatan (Tangsel) pada Sabtu (22/9/2024).
Pasalnya, akun media sosial Instagram tersebut membuat heboh publik lantaran berani bersuara mengungkapkan aksi pelecahan seksual tersebut.
Akun tersebut berani bersuara mengungkapkan aksi yang dilakukan oleh oknum berinisial HDW yang mana diketahui salah satu pelaku adalah Pembina Pramuka.
Postingan @boimbomi yang bertajuk “Selamat Tinggal Pramuka” mengungkap juga kronologi aksi pelecehan seksual yang dilakukan HDW terhadap anggota Pramuka.
“Dari beberapa orang menjadi belasan orang. Mereka mengaku dilecehkan dengan berbagai macam modus: diberikan terapi supaya fokus belajar, supaya lebih lancar ujian,” tulis postingan @boimbomi.
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari siarnitas.id di Google News