siarnitas.id – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) melalui Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Tangsel menghimbau untuk tidak takut untuk berkurban saat Hari Raya Idul Adha karena adanya penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada hewan kurban. Hal itu disampaikan oleh Kepala UPT Puskeswan Tangsel, Drh. Pipit Suryayuniar. M.Si pada saat ditemui di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Tangsel. Rabu (29/6).
Pipit mengatakan untuk masyarakat Tangsel jangan takut untuk berkurban. Karena penyakit PMK tidak menyebar ke manusia.
Baca Juga : Banten dan Jabar Jalin Kerjasama Lepas Tim Gabungan Pengawasan Lalu Lintas Hewan
“Masyarakat jangan takut untuk berkurban. Karena menurut Fatwa MUI penyakit dengan gejala ringan itu masih sah untuk dikurban kan, karena tidak tertular ke manusia dan dagingnya masih bisa untuk dikonsumsi kecuali daerah-daerah tertentu yang tidak layak seperti dimulut dan dikaki,” kata Pipit.
Ia menambahkan perlu adanya kesadaran dan pemahaman terhadap masyarakat bahwa penyakit PMK itu tidak menular ke manusia.
“Yang perlu kita bangun untuk masyakarat yaitu banyak yang beranggapan bahwa penyakit PMK itu penyakit yang menular dari hewan ke manusia, sebenarnya penyakit PMK ini tidak berbahaya bagi manusia,” tambahnya.
Diketahui, Puskeswan Tangsel sudah melakukan pemahaman kepada masyarakat dan pengawasan untuk hewan-hewan yang terjangkit penyakit tersebut.
“Kalau dari dinas sendiri itu sudah kita datangkan sampai 78 lapak kemudian kita kasih pemahaman bahwa penyakit ini sangat mudah disembuhkan kalau penanganan nya tepat. Pertolongan pertama kita kasih pemahaman tentang herbal, lalu kita datang untuk mengecek apakah ini layak untuk dikasih obat suntikan atau vitamin ataupun suplemen herbal itu nantinya ada keputusan di tim lapangan,” tuturnya.
Menurutnya, kondisi hewan dengan penyakit PMK yang sudah sembuh sudah banyak dan sangat baik. Karena, pihaknya selalu memantau perkembangan hewan yang masih terkena penyakit PMK tersebut.
Baca Juga : Pemkot Tangsel dan Forkopimda Peringati Hari Anti Narkotika Internasional Secara Virtual
“Tingkat kesembuhan dari 118 ekor yang terkena penyakit, itu ada 98 ekor sudah sembuh dan tinggal 22 ekor yang masih dalam pengawasan. Hari ini Rabu (29/6) masih kita pantau yang 22 ekor apakah itu sudah dinyatakan sembuh apa masih dalam pengobatan,” imbuhnya.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sangat mudah tertular dari hewan ke hewan bukan ke manusia. Pihaknya menjelaskan pada saat memilih hewan untuk berkurban itu memiliki ciri-ciri yang terlihat dengan jelas.
“Ciri-ciri dari hewan yang berpenyakit PMK ini yang pertama dilihat dari mulut yang berbusa karena ada luka-luka dimulutnya. Kemudian, ada luka diperbatasan antara kulit dan kuku nya atau disela-sela kukunya dan kalau sudah parah bisa copot kukunya,” tuturnya.
Ia menjelaskan, bahwa persiapan tahun kemarin lebih sedikit hewan kurban yang masuk Tangsel dibandingkan dengan tahun sekarang.
“Persiapan kurban dari tahun 2021 kemarin dari jumlah pendataan yang dipotong di masjid-masjid atau tempat pemotongan hewan lain itu ada 9.000 ekor. Tahun 2022 sekarang yang masuk tangsel ada 18.000 ekor,” jelasnya.
Pipit berharap saat sebelum Idul Adha semua hewan berkurban sudah dinyatakan sembuh dan siap untuk dikurbankan.
Baca Juga : Pemkot Tangsel Tingkatkan Peran TPID Untuk Antisipasi Kenaikan dan Kelangkaan Komoditas Jelang Idul Adha
“Harapan kami adalah menjelang Idul Adha semua hewan sudah sembuh semua dari penyakit PMK ini,” pungkasnya.
Baca berita dan informasi lainnya dari siarnitas.id di Google News
(bam)