siarnitas.id – Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie menegur keras Lurah Babakan dan Camat Setu dalam peristiwa penggerudukan mahasiswa Katolik yang sedang peribadatan.
Dirinya meminta perhatian dari Camat dan lurah terhadap kejadian insiden sekelompok mahasiswa sedang mengadakan peribadatan.
Dikatakan Benyamin, sekelompok mahasiswa itu ditegur oleh RT yang akhirnya melebar isu soal sara, suku, agama, ras dan antar golongan.
“Saya minta Camat dan Lurah turun ke bawah memberikan pengertian kepada RT dan RW untuk melakukan pembinaan dan pemahaman, kalau pun mau negur orang kira-kira, itu resikonya, dan diukur akibatnya apa,” kata Benyamin dalam laporannya diforum Kota Sehat, di Aula Blandongan pada Selasa (7/5/2024).
Baca Juga : Penggerudukan Mahasiswa Katolik, Polres Tangsel Tahan 4 Tersangka
Berkaitan dengan agama, lanjut Benyamin, bakal mendorong ke polisi untuk menangani secara hukum, karena sudah tidak bisa lagi ditempuh jalan musyawarah.
“Jadi dalam forum ini saya minta perhatian betul, jangan sampai terjadi lagi di lingkungan kita,” ujarnya.
Menurut Benyamin, tugas RT dan RW harus diberikan pemahaman kembali oleh Lurah dan Camat, supaya sesuai dengan tugas dan fungsinya.
“Jadi secara keseluruhan RT dan RW perlu lagi dibina, diberikan pemahaman tentang tugas mereka sebagai instrumen, sebagai lembaga kemasyarakatan yang dalam aturannya itu dibina dan di lakukannya oleh masyarakat,” tegas Benyamin.
“Setelah dilakukan pembinaan, para RT RW melakukan pembinaan kepada masyarakat. Jangan sendiri-sendiri,” tambahnya.
Benyamin menegaskan, apabila ada terjadi lagi peristiwa tersebut, dirinya bakal menindak tegas untuk diproses secara hukum
“Saya tidak akan main-main, saya akan tegakan hukum, saya dorong Polres untuk menangani secara aturan, yang salah harus menerima konsekuensinya,” ungkapnya.
“Langkah saya adalah penyelesaian secara hukum, karena jalur musyawarah tidak mungkin lagi ditempuh,” tandasnya.
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari siarnitas.id di Google News