siarnitas.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus membenahi data dan tata kelola lingkungan perkotaan. Hal itu dilakukan untuk mensinkronisasikan data dengan keadaan lapangan.
Kepala DLH Tangsel, Wahyunoto Lukman mengatakan, data yang dimiliki masih tengah dibenahi, sementara keadaan di lapangan diklaim sudah tertangani.
“Selama ini kondisi lapangan kita Alhamdulilah sudah tertangani, kita tinggal membenahi data. Data itu harus sinkron semua dengan keadaan di lapangan,” ujar Wahyu di ruang kerjanya, Senin (17/1).
Menurut Wahyu, yang ditekankan dalam mensinkronkan data ialah pengurangan jumlah volume sampah dan penanganan sampah melalui persentase data.
“Yang ideal itu 30 persen (sampah-red) berkurang dan 70 persen penanganan sampah tertangani, ini target yang harus kita capai agar mendapat poin positif untuk meraih penghargaan Adipura,” jelasnya.
Wahyu mengatakan, saat ini fakta di lapangan telah menunjukkan adanya kemajuan dalam penanganan sampah dan tata kelola lingkungan perkotaan di Kota Tangsel. Salah satu barometernya, Kota Tangsel telah memiliki TPS3R, 340 bank sampah, TPA yang semakin berwawasan lingkungan, dan pengelolaan sampah memanfaatkan teknologi eco enzim yakni pengurangan bau agar tidak terjadi pencemaran udara.
“Artinya secara faktual di lapangan persoalan sampahnya sudah tertangani secara baik. Kembali lagi ke data, yang saat ini tengah kita sinkronkan agar fakta lapangan dan datanya sinkron,” ujarnya.
Terpisah Ketua DPRD Kota Tangsel Abdul Rasyid meminta Pemerintah Kota Tangsel untuk membenahi tata kelola lingkungan di Kota Tangsel. Menurut Rasyid Pemkot Tangsel harus mampu memboyong penghargaan Adipura tahun ini, sebab barometer penilaian untuk mendapatkan Adipura dianggap telah terpenuhi.
“Kota Tangsel belum pernah menerima penghargaan Adipura. Oleh karena itu kami meminta Pemkot Tangsel segera memperbaiki sistem tata kelola lingkungan yang baik,” ucap Ketua Forum Kota Sehat ini. (Red).
