Beranda Eksekutif BPOM RI Sita Kopi Saset Bermerek Starbucks

BPOM RI Sita Kopi Saset Bermerek Starbucks

404
0
Bpom
Kepala BPOM RI Penny K Lukito dalam konferensi pers Hasil Intensifikasi Pengawasan Pangan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Jakarta, Senin (26/12).

siarnitas.id – Enam kantong kopi saset bermerek Starbucks varian Cappuccino, Toffe Nut Latte, White Mocha, dan Caffe Latte berukuran 23 gram disita Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI lantaran karena produk tersebut tidak memiliki izin edar.

“Disita (kopi Starbucks kemasan saset) dari salah satu toko karena tanpa izin edar tertulis dari BPOM,” kata Kepala BPOM RI Penny K Lukito dalam konferensi pers Hasil Intensifikasi Pengawasan Pangan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Jakarta, Senin (26/12).

Baca Juga : Polri Ikut Bantu Pantau, Ini Dia Nama Produk Obat Sirop Yang Ditarik BPOM

Penny menjelaskan, kopi saset itu diproduksi Nestle-Starbucks, memiliki masa berlaku kedaluwarsa hingga 24 Oktober 2023, dan merupakan produk impor dari Maslak-Istanbul, Turki.

“Ini barang impor, tidak ada izin edarnya. Setelah ini kami harus menghubungi importirnya. Nanti mereka menghubungi distributornya, Starbucks di Turki,” katanya.

Penny menyebut, seharusnya semua bahan pangan yang masuk ke Indonesia harus terdaftar di BPOM. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kandungan serta menjamin keamanannya.

“Harus registrasi produk apa pun yang masuk ke Indonesia di Badan POM karena apabila terindikasi ada kandungan yang berbahaya kita bisa segera menelusuri dan segera menarik kembali,” jelas Penny sambil memperlihatkan kopi saset itu.

Baca Juga : Kapolri Larang Polantas Tilang Manual, Gema Kosgoro Banten: Jenderal Sigit Top!

Ia juga menjelaskan, BPOM menemukan 66.113 pieces (3.955 item) produk Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK) selama penelusuran 1 hingga 21 Desember. Kopi saset Starbucks itu salah satunya.

Produk TMK yang berhasil ditemukan setara dengan nilai ekonomi Rp 666,9 juta, dengan rincian 36.978 pieces pangan kedaluwarsa (55,93%), 23.752 pieces pangan Tanpa Izin Edar (35,93%), dan 5.383 pieces pangan rusak (8,14%).

Baca berita dan informasi menarik lainnya dari siarnitas.id di Google News

(bam)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini