siarnitas.id – Ratusan anggota Negara Islam Indonesia (NII) menghadiri dan mengucapkan sumpah kembali kepada NKRI di Aula Blandongan, Pemkot Tangsel. Senin (5/12/2022).
Wakil Walikota Tangsel, Pilar Saga Ichan, mengatakan ratusan peserta yang hadir telah mengucapkan sumpah kembali kepada NKRI.
Baca Juga : Direktur Pencegahan Densus 88 Sebut Radikalisme di Indonesia Masih Tersebar
“270 peserta pada hari ini di aula blandongan yang hadir sudah mengucapkan sumpah setia kembali kepada NKRI dan tentu saja kami disini sangat menyambut baik,” kata Pilar dalam sambutannya di acara upacara pelepasan Bai’at ikrar setia kepada NKRI oleh anggota Negara Islam Indonesia (NII) di Aula Blandongan, Pemkot Tangsel. Senin (5/11/2022)
Pilar mengatakan bahwa yang hadir dalam acara tersebut merupakan warga Tangsel yang telah menjadi anggota NII. Ia juga menyebut radikal di Tangsel memang sulit disaring.
“Peserta yang ada disini merupakan warga Tangsel semua. Memang dalam perjalanannya tentu saja kita ketahui sendiri Negera ini banyak sekali tantangan-tantangan. Pemahaman radikal ini masuk sulit sekali disaring terutama di Kota Tangsel,” ungkapnya.
Kata Pilar, ia mencontohkan terkait acara G20 yang diselenggarakan oleh negara Indonesia dari berbagai agama dan ras.
“Banyak sekali orang diluar sana yang muslim ataupun non muslim mereka bangga melihat G20 diselenggarakan di Indonesia. Ini merupakan contoh negara kita ini negara yang kuat,” imbuhnya.
Baca Juga : Walikota Tangsel Absen di Malam Inaguras HUT ke-14 Tangsel, Alasannya Top!
Sementara itu, Direktur Pencegahan Densus 88, Brigjen. Pol. Tubagus Ami Prindani mengatakan para ratusan peserta yang menghadiri kegiatan tersebut merupakan simpatisan Negara Islam Indonesia (NII).
“Jumlah yang hadir dan tercatat ada 270 tetapi belum ada yang hadir karena ada halangan waktu. Mereka ini simpatisan, simpatisan inilah yang terus kita lakukan pendekatan tapi karena mereka sudah ikrar maka harus lepas baiat,” kata Brigjen. Pol. Tubagus Ami Prindani saat diwawancara awak media.
Ia belum menyebut bahwa di Tangsel ini jumlahnya masih dalam penyelidikan dari Densus 88. Sehingga ia belum bisa pastikan, belum ada ukuran yang pasti, yang bisa menentukan jumlah radikalisme dan terorisme. Karena semuanya masih dinamis sekali dalam penyelidikan.
Ami menyebut dal hal kegiatan ini, pihaknya dari proses berdasarkan informasi dan melakukan pendataan. Sehingga pihaknya mengadakan sosialisasi di Tangsel.
Baca Juga : DLH Tangsel Gencarkan Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan
“Ini kegiatan berdasarkan penyelidikan kita yang ada kelompok radikalisme kita lakukan operasi-operasi tersebut, berdasarkan pendataan pemetaan dan juga beberapa informasi yang sudah ditangkap kita lakukan pendekatan kemudian memberikan informasi,” pungkasnya.
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari siarnitas.id di Google News
(bam)