Beranda Uncategorized Tangani Lonjakan Wisatawan, Majalengka Berlakukan Sistem Buka Tutup.

Tangani Lonjakan Wisatawan, Majalengka Berlakukan Sistem Buka Tutup.

391
0

Siarnitas.id – Baru ini, Kabupaten Majalengka di padati wisatawan lokal se wilayah III Cirebon. Mengantisipasi hal itu pemerintah Kabupaten Majalengka menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan di beberapa objek destinasi wisata.

Sedari awal Bupati Majalengka memperkirakan segela risiko yang ditimbulkan untung rugi, bilamana objek wisata di Kabupaten Majalengka dalam kali tahun kedua harus ditutup. Hal itu justru akan bertentangan dengan perekenomian ekonomi lokal sekitaran.

“Dari sejak awal, sudah ngatur strategi yah untuk penanganan wisatawan yang ada di objek wisata, pertama karena prinsipnya objek wisata harus dibuka, ya kita buka,” Kata Bupati Majalengka usai kegiatan halal bihalal virtual dengan tingkat kecamatan, Senin (17/5/2021).

Kendati demikian, Bupati Majalengka H. Karna Sobahi menegaskan apabila dalam suatu tempat wisata di dapati lonjakan wisatawan ia berencana akan menerapkan sistem buka tutup sesuai prosedur dan aturan yang berlaku serta kapasitas maksimal di tempat wisata.

“Hanya kalau terjadi pengunjung itu diluar kapasitas, kita tutup, jadi on/off aja kemarin itu, seperti contoh cipanten, berapa kapasitas 50% itu ?, Ya 400 (orang) pak maka keluarlah karsis 400, setelah karsis keluar (terjual) 400 udah ditutup, nah nanti di dalam itu (tempat wisata) pula baru yang lain, maka terjadi antrian, yang keluar itu diperkirakan sudah 50 orang, ya keluarkan lagi karsis 50 orang,” tegasnya.

Bupati tak menampik, hampir seluruh objek destinasi wisata relatif dipadati pengunjung.

“Ya semuanya, hampir terjadi lonjakan wisatawan, kecuali cipulus dan kanaga gak (terjadi lonjakan), Lemahsugih taman dinosaurus terjadi ledakan itu on/off juga alhamdulillah, ternyata objek wisata objek wisata banyak didatangi oleh wisatawan lokal wilayah III Cirebon dari Indramayu dan Cirebon,” tuturnya.

Dia menjelaskan, dengan memberlakukan sistem buka tutup di tempat wisata, hal ini dapat mencegah lonjakan kepadatan yang cukup tinggi dan ekonomi lokal sekitaran tidak terganggu.

“Ya, kita normal kembali, hanya on/off aja, ketika dari dalam sudah keluar 50 orang, kembali dimasukkan lagi 50 orang. Begitu,” jelasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini