siarnitas.id – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Tangerang terus menggencarkan sosialisasi dalam menekan angka kekerasan pada anak di Kabupaten Tangerang. Hal itu dikarenakan maraknya terjadi kekerasan pada anak di wilayah tersebut.
Baca Juga : Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Anak di Tangsel Masuk Tiga Besar se-Nasional
Dalam menggencarkan menekan angka kekerasan pada anak, DP3A Kabupaten Tangerang mempunyai ada beberapa strategi untuk menekan angka kekerasan terhadap anak.
“Kami lakukan sosialisasi untuk sekolah, pesantren, relawan/aktivis kebencanaan dan dunia usaha terkait pencegahan, perlindungan dan pemahaman mencegah terjadinya kekerasan,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Asep Suherman, ditulis Jumat (24/3/2023).
Asep menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Tangerang juga melakukan edukasi melalui pamflet, leaflet, banner dan melalui radio. Selain itu juga, adanya penguatan lembaga PATBM dan P2TP2A sampai tingkat desa/kelurahan se-Kabupaten Tangerang.
“Koordinasi lintas sektoral terkait dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak juga itensif dilakukan guna menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Pelatihan dan bimtek bagi lembaga dan relawan/aktivis perlindungan juga dilaksanakan,” jelasnya.
Asep Suherman berharap bisa lebih banyak untuk mengedukasi masyarakat agar lebih paham tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak kemudian masyarakat berani melaporkan kekerasan yang di alaminya.
Baca Juga : Marak Penculikan Anak, Dindikbud Tangsel Imbau Pihak Sekolah Perketat Pengamanan Penjemputan Siswa
“Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilaporkan akan ditangani secara cepat, akurat, komprehensif dan terintegrasi (cekatan),” pungkasnya.
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari siarnitas.id di Google News
