Siarnitas.id – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Barat H. Tubagus Raditya siap untuk memfasilitasi hak cipta, hak merek, dan hak paten bagi para pebisnis dan pengusaha muda yang saat ini tengah menjalani usaha.
“Jadi kita melihat di Kadin perlu menyelamatkan hak cipta, hak merek, hak paten, serta indikasi geografis, dan potensi itu saya lihat jarang pernah disentuh, makanya kita telah mengadakan sebuah kerjasama, dan mengukuhkan Kadin Majalengka sebagai jembatan, dan menjadi nilai tambah untuk kegiatan ekspor produk lokal ke luar negeri,” kata H. Tubagus Raditya usai mengukuhkan kepengurusan Kadin Majalengka, di Ballroom Hotel Fitra, Minggu (11/4/2021).
Menurutnya, setelah para pengusaha lokal di Kabupaten Majalengka mendapatkan haknya tersebut akan banyak hal yang akan didapatkan salah satunya ialah kemudahan ekspor, legalitas produk, serta produk dengan indikasi geografis pun tercatat dan hal itu tidak akan mampu ditiru oleh daerah luar lainnya.
“Makanya kita mendorong melalui kerjasama ini agar mempunyai nilai tambah di mata internasional, seperti mangga gedong gincu, tenun gadod mendapat indikasi geografis, serehwangi, dan produk lain pun demikian, misal ini telah dijadikan indikasi geografis, dimana saat kita memasarkan keluar, orang luar gak akan bisa meniru itu, bahwa nantinya ada produk indikasi geografisnya itu Majalengka misalnya,” jelasnya.
Kemudian, dia menuturkan bahwa dengan tercatat sebagai produk dengan indikasi geografis itu, hal tersebut dapat menjadi nilai unggulan dan menjadi daya tawar yang sangat tinggi saat di ekspor nanti.
“Indikasi geografis ini sebetulnya untuk meningkatkan nilai ekonomis, contoh indikasi geografis di Jawa Barat yang saya tau ada enam, dan kebanyakan dari Sumedang, kalau gak salah pertama ubi cilembu, kopi, klop, dan akar wangi di Garut, dan produk lainnya,” tuturnya.
Dia juga meminta kepada insan pers di Majalengka untuk mampu menyambungkan informasi produk unggulan lokal yang ada di Majalengka agar pihaknya segera turun dan mensurvei lokasi terkait.
“Saya berharap nantinya wartawan sebagaj penyambung lidah masyarakat bisa menyampaikan, oh ternyata di daerah sini, kampung ini ada speciality kopinya, ada speciality masyarakat nya, wisatanya, nantinya kita dan Kemenhumkam akan turun jemput bola untuk mengakomodir indikasi geografis di Majalengka ini, agar tidak bisa di tiru oleh orang luar lainnya,” pungkasnya. (Fik)
