siarnitas.id – Bulan Ramadan 1444 Hijriah dapat kita jadikan momen untuk memiliki tubuh sehat agar bisa mencapai hari esok yang lebih baik dengan cara memperbaiki pola makan dan pilihan asupan.
Namun bagi sebagian orang, mengubah gaya hidup menjadi sehat memang masih menjadi tantangan, karena pola asupan makanan kadang tidak terkontrol.
Baca Juga : Pemkot Tangsel Keluarkan Surat Edaran Selama Ramadhan, Beberapa Kegiatan Dibatasi
Salah satu senior Manager Medical Underwriter Sequis, dokter Fridolin Seto Pandu, mengajak masyarakat yang menjalankan ibadah puasa untuk menjaga asupan makanan saat berbuka puasa, karena sebenarnya kebutuhan kalori harian tubuh saat berpuasa tetap sama saat tidak sedang menjalankan puasa, yakni berkisar 1.500-2.500 Kkal per harinya.
Jangan menjadikan buka puasa sebagai ajang ‘balas dendam’ menyantap makanan manis dan tinggi kalori yang dapat menyebabkan kadar gula, berat badan, dan tekanan darah meningkat. Jika nanti sudah terbiasa akan sangat baik untuk kelancaran puasa dan kesehatan jangka panjang.
“Makan berlebihan saat berbuka puasa tidak baik bagi lambung. Jika lambung dipaksa mencerna makanan melebihi kapasitas yang biasa dicerna bisa mengakibatkan radang lambung. Anda juga perlu mengontrol asupan yang manis agar kadar gula tidak meningkat atau menurun dalam waktu singkat. Selain soal makanan, kebugaran juga perlu dijaga dengan cara olahraga intensitas rendah atau sedang, seperti berjalan kaki atau jogging yang dapat dilakukan jelang atau setelah berbuka puasa, setelah sahur, atau malam hari,” kata Fridolin dalam keterangannya.
Adapun, gula menjadi salah satu asupan andalan saat bulan puasa untuk menambah dan mengembalikan energi selama tidak dikonsumsi berlebihan karena gula mudah dicerna sehingga dapat membantu memberikan energi lebih cepat dibanding karbohidrat.
Konsumsi gula dapat dilakukan saat berbuka bukan saat sahur karena tubuh telah kehilangan lebih banyak energi selama 12 jam dan gula bisa mengisi kehilangan energi tersebut.
Sementara untuk sahur bisa mengonsumsi makanan tinggi serat, mengandung karbohidrat kompleks, dan protein agar tidak cepat merasa lapar. Jenisnya antara lain beras merah, kentang, jagung, ubi jalar, alpukat, kacang hijau, dan oatmeal.
Anda perlu mengurangi penggunaan gula berlebihan karena efek ketergantungan gula tidak dapat dihilangkan secara instan.
Akibat mengonsumsi makanan berlebihan kandungan gula dapat membuat gerakan tubuh lebih lambat, mudah mengantuk, sulit berkonsentrasi, kurang termotivasi saat beraktivitas, juga lebih cepat lapar sehingga cenderung makan lebih banyak.
Mengurangi konsumsi makanan manis bisa dimulai dengan cara sederhana, yakni jika terbiasa minum es teh manis saat berbuka puasa, mulailah kurangi porsi takaran gulanya. Dari yang terbiasa dengan 2 sendok menjadi 1 sendok teh lalu latih lagi menjadi setengahnya hingga terbiasa tidak merasa perlu menambah gula.
Malah lebih baik memenuhi kebutuhan asupan cairan yang telah hilang dengan minum air putih atau minuman tanpa pemanis dibanding yang mengandung fruktosa yang terkandung pada sirup dan minuman kemasan.
Baca Juga : Menpan RB Tetapkan Jam Kerja ASN Selama Ramadan
Kemudian, kurangi dan ganti camilan manis seperti biskuit, kue kering, puding, kolak, dan es buah dengan mengonsumsi potongan buah-buahan segar.
Dengan tubuh sehat dan bugar dapat membantu kita menjalankan ibadah puasa sehari penuh. Namun sebaliknya, jika tidak menjaga pola makan, tidak rutin berolahraga, dan tidak cukup istirahat dapat membuat tubuh tidak bugar, sistem imun turun, dan mudah terserang penyakit.
Perlakukan tubuh kita dengan bijaksana dan barengi dengan sikap yang bijaksana juga, yakni melengkapi diri dan keluarga dengan perlindungan asuransi kesehatan agar tenang saat menjalankan ibadah puasa dan beraktivitas sehari-hari.
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari siarnitas.id di Google News