Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Siberindo.co, di Pakons Prime Hotel, Tangerang, Banten, 5-6 Agustus 2020.
Dalam pembukaan acara, Ketua SMSI Pusat Firdaus mengatakan, perkembangan SMSI sangat pesat. Terbukti dari jumlah perusahaan media siber yang menjadi anggota dan jumlah perusahaan yang telah terverifikasi Dewan Pers.
Pertama didirikan SMSI memiliki anggota 270 perusahaan, dan hanya 17 perusahaan yang terverifikasi. Sementara 2018 anggotanya meningkat menjadi 600 perusahaan, dengan 100 lebih perusahaan terverifikasi.
“Dan data yang terakhir ada 1.147 perusahaan anggota telah berbadan hukum dan tersebar di 34 provinsi. Dari jumlah itu yang terverifikasi faktual 217,” ujarnya.
Firdaus pun bertekad agar SMSI bisa terbentuk hingga keseluruh kota/kabupaten di Indonesia. Sehingga nantinya infrastruktur SMSI bisa bermanfaat untuk negara.
“Empat tahun ke depan bisa menjadi alternatif yang membawa perubahan. Karena di sini rata-rata UMKM, kita mempunyai banyak mimpi untuk bisa jadi besar,” tuturnya.
Dan mungkin, lanjut Firdaus, Siberindo ini satu-satunya yang ada di dunia bisa menyatukan ribuan perusahaan kecil. Meskipun baru rencana launching pada 9 September 2020, tetapi traffic Siberindo.co sudah cukup tinggi.
“Kita belum luncurkan saja beberapa kali server down karena trafficnya tinggi. Akhirnya kita bimtek, bagaimana memperbesar server, tidak ada pilihan. Untuk bersaing dengan media-media besar,” tegasnya.
Sementara Ketua Dewan Pembina SMSI Pusat, Azis Syamsudin berharap agar Siberindo nantinya bisa memberikan manfaat bagi orgasnisasi dan perusahaan yang bernaung di SMSI. Terutama kemaslahatan yang besar bagi masyarakat.
“Sehingga bisa membantu pemerintah dalam pembangunan manusia, menumbuhkan minat baca dari masyarakat, dan meningkatkan kualitas penulisan,” ucapnya.
Ke depan, Azis ingin membentuk lomba penulisan buku untuk para anggota SMSI. Selain bisa memotivasi agar lebih meningkatkan kualitas penulisan, program ini bisa bermanfaat lebih luas.
“Tulisan yang bagus dibuatkan buku dibagikan ke masyarakat secara gratis. Ini membantu pemerintah dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia, salah satunya menumbuhkan minat baca,” tandasnya.(ris)