siarnitas.id – Negeri Sakura menyebut angka kelahirannya merosot. Hal itu disampaikan laporan pemerintahan terkait fenomena Resesi Seks mulai melanda Jepang.
Dilansir Reuters mengatakan ada 811.604 kelahiran di Jepang pada tahun lalu. Angka ini merupakan rekor terendah sejak 1899. Jumat (3/6/2022).
Sementara itu, angka kematian naik menjadi 1.439.809 jiwa. Hal ini menyebabkan penurunan populasi hingga 628.205 jiwa.
Baca Juga : Begini Ciri-Ciri Perempuan Dengan Gairah Seks Tinggi
Selain itu, tingkat kesuburan keseluruhan turun selama enam tahun berturut-turut. Tingkat kesuburan keseluruhan ini sendiri menggambarkan jumlah rata-rata anak yang lahir dari seorang wanita seumur hidupnya.
Negara Jepang merupakan negara yang mengalami penuaan tercepat di dunia. Dengan angka kelahirannya rendah, Jepang saat ini mengandalkan pekerja dari Luar Negeri.
Tak hanya jepang, Negara Singapura mengalami kejadian serupa. Pada tahun 2021, angka kelahiran negara Singapura hanya mencapai 1,12 bayi per wanita.
Angka ini tergolong sangat rendah bila dibandingkan dengan rata-rata global yang berkisar di angka 2,3.
Pemerintah Singapura telah melakukan beberapa cara untuk mengatasi hal tersebut. Sebelumnya pihak berwenang menawarkan insentif uang tunai ‘bonus bayi’ untuk menaikan angka kelahiran.
Saat ini pusat keuangan Asia itu berencana mengizinkan para wanita lajang untuk membekukan sel telurnya mulai tahun depan. Hal ini membuka kemungkinan bagi para wanita untuk hamil sekalipun saat tubuhnya tak lagi memproduksi sel telur. (bam)
