siarnitas.id – Penerangan Jalan Umum (PJU) menjadi salah satu kebutuhan vital dalam mendukung aktivitas di lingkungan masyarakat, khususnya pada malam hari.

Kehadiran lampu jalan bukan hanya sebatas penerang, tetapi juga berperan besar dalam meningkatkan keamanan, kenyamanan, serta menunjang kelancaran lalu lintas.

Namun, di tengah tantangan krisis energi dan tingginya biaya listrik konvensional, muncullah inovasi baru yang kini banyak diterapkan, yakni PJU Solar Cell.

Secara sederhana, PJU Solar Cell adalah sistem penerangan jalan yang menggunakan tenaga surya sebagai sumber energi utamanya.

Teknologi ini bekerja dengan cara menyerap sinar matahari melalui panel surya (solar panel) yang dipasang di bagian atas tiang lampu.

Baca Juga : Pemkot Tangsel “Tancap Gas” Perbaiki PJU Solar Cell di Ciputat, Warga Apresiasi Langkah Cepat

Energi tersebut kemudian disimpan dalam baterai khusus, untuk selanjutnya diubah menjadi energi listrik yang akan menyalakan lampu saat malam hari.

Fungsi utama dari PJU Solar Cell tidak hanya sebagai penerangan jalan semata, tetapi juga menjadi solusi strategis dalam mendukung program energi terbarukan.

Dengan memanfaatkan sinar matahari yang melimpah, teknologi ini mampu mengurangi ketergantungan pada listrik berbasis fosil, sekaligus menekan biaya operasional pemerintah daerah dalam membayar tagihan listrik untuk ribuan titik lampu jalan.

Kinerja PJU Solar Cell terbilang sangat efektif. Pada siang hari, panel surya secara otomatis menyerap cahaya matahari dan mengisi baterai.

Lalu, ketika malam tiba, sistem kontrol akan mengalihkan sumber energi ke baterai yang sudah penuh, sehingga lampu dapat menyala sepanjang malam tanpa bergantung pada jaringan listrik PLN.

Beberapa jenis PJU Solar Cell bahkan dilengkapi dengan sensor cahaya, sehingga lampu akan otomatis menyala saat kondisi gelap dan mati ketika fajar tiba.

Selain hemat energi dan ramah lingkungan, keberadaan PJU Solar Cell juga memberikan dampak sosial positif. Jalan-jalan yang sebelumnya gelap dan rawan tindak kejahatan kini lebih terang dan aman.

Di sisi lain, teknologi ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada sektor energi bersih dan ramah lingkungan.

Meski begitu, penerapan PJU Solar Cell juga memiliki tantangan, seperti biaya awal pemasangan yang relatif tinggi, kebutuhan perawatan baterai secara berkala, serta efektivitas penyimpanan energi yang dipengaruhi oleh kondisi cuaca.

Namun, jika dihitung secara jangka panjang, PJU Solar Cell tetap lebih ekonomis karena tidak lagi dibebani tagihan listrik bulanan.

Dengan segala keunggulannya, PJU Solar Cell kini mulai menjadi pilihan utama di berbagai daerah di Indonesia. Teknologi ini bukan sekadar inovasi, melainkan investasi masa depan untuk mewujudkan penerangan jalan yang mandiri energi, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Baca berita dan informasi menarik lainnya dari siarnitas.id di Google News