Beranda Ragam Dari Donor Darah hingga Lahirnya Palang Merah Indonesia, Begini Asal Mulanya

Dari Donor Darah hingga Lahirnya Palang Merah Indonesia, Begini Asal Mulanya

33
0
Donor darah pmi
Ilustrasi donor darah.

siarnitas.id – Donor darah saat ini menjadi kegiatan rutin yang identik dengan kepedulian sosial.

Namun, perjalanan panjang di balik praktik ini, khususnya di Indonesia, memiliki sejarah yang menarik dan sarat perjuangan.

Awalnya, konsep transfusi darah diperkenalkan di Eropa pada abad ke-17, namun baru berkembang pesat pada awal abad ke-20 setelah ditemukannya golongan darah oleh ilmuwan Austria, Karl Landsteiner. Penemuan ini memungkinkan transfusi dilakukan secara aman dan efisien.

Selama Perang Dunia I dan II, kebutuhan darah meningkat drastis. Dari sinilah lahir gagasan untuk membentuk bank darah serta sistem donor sukarela.

Baca Juga : Aksi Kemanusiaan, Lions Club Jakarta Shekinah Bersama Kantor Notaris Desra Natasha Gelar Donor Darah

Dunia mulai sadar bahwa transfusi darah dapat menyelamatkan jutaan nyawa dalam situasi darurat maupun perawatan medis.

Di Indonesia, jejak awal kegiatan donor darah dimulai saat masa pendudukan Jepang. Namun, sistemnya masih terbatas dan tidak terorganisir.

Baru setelah Indonesia merdeka, kebutuhan akan lembaga kemanusiaan yang mengatur donor darah dan bantuan medis semakin mendesak.

Palang Merah Indonesia (PMI) resmi didirikan pada 17 September 1945, hanya sebulan setelah proklamasi kemerdekaan. Presiden Soekarno langsung menunjuk Mohammad Hatta sebagai ketua pertamanya.

PMI hadir sebagai organisasi kemanusiaan independen yang bertugas memberikan bantuan dalam situasi darurat, termasuk penyediaan darah bagi yang membutuhkan.

Seiring waktu, PMI mengembangkan unit donor darah di berbagai wilayah Indonesia. Layanan ini menjadi tulang punggung dalam penyediaan darah untuk rumah sakit dan pusat kesehatan.

Kini, kegiatan donor darah yang dikelola PMI bukan hanya soal medis, tapi juga menjadi simbol solidaritas dan kepedulian antarsesama.

Baca Juga : Sejarah Donor Darah: Dari Eksperimen Berisiko hingga Gerakan Kemanusiaan Global

Tak sekadar lembaga, PMI memegang nilai moral dan prinsip yang tinggi. Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla pernah menegaskan:

“Palang Merah dan Bulan Sabit Merah memiliki semangat yang sama untuk membantu masyarakat, membantu mengatasi masalah‑masalah kemanusiaan dengan berdasarkan Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan dan Kesemestaan.”

Kutipan ini menegaskan bahwa tindakan kemanusiaan PMI bersandar pada prinsip universal dan tanpa batas.

Sejak itu, PMI terus menjadi institusi kemanusiaan yang diandalkan: mulai dari penyediaan darah untuk rumah sakit, penanganan bencana, hingga pendidikan relawan.

Setetes darah yang Anda donorkan bukan hanya membantu menyelamatkan nyawa—melainkan juga menyebarkan semangat kemanusiaan sejati.

Baca berita dan informasi menarik lainnya dari siarnitas.id di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini