Siarnitas.id Majalengka- Belasan kader Himpunan Mahasiswa Islam Kabupaten Majalengka dan Asosiasi Pedagang Kaki Lima menggelar demonstrasi ke Sekretariat Daerah Kabupaten Majalengka, Rabu tadi (7/4/2021).
Mereka menyampaikan, beberapa aspirasi terkait suara para pedagang kaki lima yang hingga kini belum mendapatkan tempat usaha yang layak dan skema penempatan tempat berdagang PKL.
” Sebenernya, ini belum ada penyelesaian yang tuntas, belum ada pegangan yang utuh, cuma ada rencana,” Kata Ketua ASPEK5 Dadang Behonk.
Dadang juga sempat menyinggung soal penerapan protokol kesehatan dan berharap beberapa OPD terkait mampu memfasilitasinya, ” Biarkan lah mereka (PKL) mencari nafkah, tinggal kita minta ada prokes yang dijaga, apakah disana disediakan handsanitizer dengan airnya, disediakan lah masker atau dijaga jarak nya, itukan bisa disiasati,” Lanjutnya.
Senada dengan itu, Ketua Umum HMI Kabupaten Majalengka Eka menuturkan Pemerintah Daerah belum serius untuk mengakomodir hajat hidup bagi kalangan masyarakat bawah, hal ini terbukti dari kebijakan yang belum tersampaikan secara menyeluruh sehingga mengakibatkan beberapa regulasi di rasa tumpang tindih.
“Antara PKL dengan beberapa kebijakan dari regulasi perizinan, serta perlakuan kepada PKL, seolah PKL menjadi biang keladinya kerumunan,” Ucap Eka.
Selain itu, lanjutnya terkait rencana car free day HMI meminta OPD terkait untuk mampu mensosialisasikan, “Baik output ataupun sebagainya itu sosialisasikan dan paparkan dampaknya,” Sambungnya.