Tangerang Selatan, siarnitas.id – Upaya pengendalian banjir, Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan pembuatan 20 tandon penampung air hujan, pelebaran kali dan sungai, pengerukan sedimentasi kali dan sungai serta pembangunan turap kali dan sungai selama satu tahun terakhir ini.
Upaya tersebut dalam satu tahun terakhir ini perlahan membuahkan hasil dalam mengendalikan banjir di Kota Tangsel.
Di tahun 2023 ini DSDABMBK telah merampungkan pembangunan sodetan yang akan membantu mengurangi titik banjir di perumahan.
Titik banjir di perumahan tersebut yaitu pembangunan sodetan long storage di perumahan Pondok Jagung, long strorage Kali Engram Gintung segmen Purnawarman dan Long storage di perumahan Ciater Permai, sebagai upaya memarkirkan air sebelum di pompa ke sungai pembuang.
Kepala DSDABMBK Kota Tangsel, Robbi Cahyadi mengatakan, dari 38 titik banjir di Tangsel yang terdeteksi, saat ini setelah program pengendalian banjir terus dilakukan, telah berkurang menjadi 8 titik.
Menurutnya, dari 8 titik banjir ini bakal dituntaskan oleh DSDABMBK Tangsel di tahun depan.
“Alhamdulillah, upaya selama ini dalam menangani persoalan banjir sedikit membuahkan hasil. Kami terus bekerja maksimal agar titik bajiir di wilayah Tangsel terus berkurang. Ini merupakan komitmen kita semua dan menjadi atensi dari Bapak Walikota dan Wakil Walikota selama ini,” ujar Robbi, ditulis pada Senin (18/12/2023).
Dirinya menuturkan, upaya pengendalian banjir di Tangsel merupakan upaya berkelanjutan. Pihaknya terus mencari solusi agar wilayah Tangsel mengurangi titik banjir sudah menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, khususnya DSDABMBK Tangsel.
Bagi warga Tangsel, lanjut Robbi, dirinya meminta untuk turut berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan mereka dengan merawat infastruktur yang sudah dibangun.
Menurut Robbi, yang menjadi persoalan dasar disuatu wilayah kenapa bisa terjadi banjir adalah pola hidup masyarakat yang tidak mementingkan dampak banjir, seperti membuang sampah dan mendirikan bangunan disepanjang garis sepadan sungai, yang jelas-jelas telah menyalahi aturan.
“Upaya pengendalian banjir ini adalah upaya kita semua, kami di DSDABMBK Tangsel bekerja sama dengan PD (Perangkat Daerah-red) dan masyarakat juga harus membantu menjaga daerahnya, karena upaya terakhir dari pengendalian banjir adalah perawatan rutin,” ungkapnya.
Robbi melanjutkan, pengendalian banjir yang telah dilakukan seperti pembuatan 20 tandon penampung air hujan, pelebaran kali dan sungai, pengerukan sedimentasi kali dan sungai serta pembangunan turap selama satu tahun ini harus dijaga dan dirawat masyarakat.
Sehingga, upaya menjaga dan merawat infrastruktur pengendalian banjir lebih penting, agar musibah bajir tidak terulang tiap tahunnya.
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari siarnitas.id di Google News