siarnitas.id – Liputan rutin berubah menjadi mimpi buruk, sejumlah wartawan yang tengah meliput penyegelan PT Genesis Regeneration Smelting (GRS) oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di kawasan Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten pada Kamis (21/8/2025), justru menjadi sasaran amukan petugas keamanan.

Awalnya, para jurnalis yang diundang resmi oleh KLH hendak memasuki area pabrik untuk melakukan peliputan.

Namun, langkah mereka dicegat pihak keamanan. Ketegangan pun pecah di depan gerbang, meski staf KLH berada di lokasi.

Situasi semakin mencekam ketika sekelompok orang tiba-tiba muncul dan langsung melakukan intervensi. Tak hanya dihalangi, para wartawan dikejar, disandera, bahkan dikeroyok secara brutal.

Baca Juga : Meriah! PWI Tangsel Rayakan HUT ke-80 RI dengan Lomba Semarak Kemerdekaan

Hendi, wartawan Jawa Pos TV, mengaku dirinya sempat mengalami intimidasi hingga penyanderaan.

“Saya dan rekan-rekan dikejar-kejar, bahkan sempat disandera. Untung ada teman wartawan yang berdomisili disana, saya diselamatkan,” ungkapnya.

Lebih tragis lagi, Rifki, wartawan Tribun Banten, menjadi korban pemukulan. Ia mengalami luka-luka serius dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

“Parah bang, sakit semua badan. Bonyok digebukin. Sekarang saya di jalan mau ke RS,” kata Rifki.

Insiden ini sontak memicu kemarahan para jurnalis di Serang. Rifki yang juga anggota PWI Serang Raya menegaskan kasus pengeroyokan tersebut tidak bisa dibiarkan dan harus segera ditindak oleh aparat penegak hukum.

Liputan yang seharusnya menghadirkan fakta justru berakhir dengan darah dan teror. Dunia jurnalistik kembali ternodai oleh aksi kekerasan yang brutal.

Baca berita dan informasi menarik lainnya dari siarnitas.id di Google News