siarnitas.id – Haji Ajo, Pewaris Wakaf di Pemakaman Pamahan, Rawa Mekar Jaya, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dijebak oleh pihak menara tower monopol diduga milik PT Gihon Telekomunikasi Indonesia yang dibangun diarea Makam Pamahan Tangsel.
Hal itu lantaran pihak menara tower monopol yang diduga milik PT Gihon Telekomunikasi Indonesia belum mempunyai ijin untuk mendirikan tower tersebut.
“Ini tower ternyata ngejebak kita, perijinan belum selesai, udah ngebangun,” katanya kepada redaksi siarnitas.id saat di rumahnya, ditulis pada Senin (3/6/2024).
Menurutnya, pihak menara tower monopol tersebut membangun tanpa adanya ijin, seharusnya ada ijinnya terlebih dahulu.
“Tanpa ijin, pindahnya saya gatau, kenapa dia (menara tower) ngebangun secara tiba-tiba. Seharusnya kan ada surat ijin dulu kan prosedurnya seperti itu,” jelasnya.
Baca Juga : Terungkap! Pihak Tower Monopol Sewa Lahan Makam TPBU Rp 260 Juta
Dirinya menjelaskan, bahwa duit yang ia terima senilai Rp 26 juta hanya Pinjeman dari pihak menara tower monopol tersebut, sehingga lanjut Haji Ajo (pewaris wakaf), apabila tidak ada perijinan nya jangan dilanjutkan.
“Nggak dilanjut juga nggak diuntungkan, ini duit hanya sekedar titipan kan bisa dikembalikan bukan pembayaran,” ungkap Haji Ajo.
Sebelumnya diberitakan, Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Makam Pamahan Rawa Mekar Jaya, Tangerang Selatan (Tangsel) yang disewakan untuk menara tower monopol yang diduga milik PT Gihon Telekomunikasi Indonesia senilai Rp 260 juta.
Haji Ajo, selaku pewaris wakaf di makam Pamahan Tangsel, mengatakan dirinya mendapat amanat dari dari salah satu pemilik wakaf, Haji Leman untuk mengurusi tanah pemakaman wakaf tersebut.
Baca Juga : Menara Tower Monopol di TPBU Makam Pamahan Tangsel Diduga Milik PT Gihon Telekomunikasi Indonesia
Akan tetapi, amanat tersebut bukan perkataan dari Haji Leman (Pemilik Wakaf), tapi melalui bang Iwan (Keponakan Haji Leman).
“Saya disuruh Haji Leman (Pemilik Wakaf) urusin makam tapi melalui bang Iwan (Keponakan Haji Leman),” katanya kepada redaksi siarnitas.id di rumahnya pada Jumat (31/5/2024) kemarin.
Lalu, dirinya melapor ke RT dan RW, karena ada pihak swasta untuk menyewakan pemakaman tersebut untuk membangun tower monopol.
“Saya bilang ke RT, ini ada yang mau sewa tower tapi harganya deklok, harga awal Rp 220 juta,” katanya sambil menirukan gaya berkata sama RT.
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari siarnitas.id di Google News