siarnitas.id – Filipina utara diguncang gempa berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR) pada Rabu, 27 Juli 2022, dicatat Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). Gempa tersebut menghancurkan jendela gedung-gedung di pusat gempa dan mengguncang menara-menara bertingkat lebih dari 300 kilometer (185 mil) jauhnya di ibu kota Manila.
Gempa dangkal namun kuat melanda provinsi pegunungan dan berpenduduk ringan Abra di pulau utama Luzon pada pukul 08.43 waktu setempat, kata USGS setelah awalnya mengukur gempa berkekuatan 6,8 SR.
Baca Juga : MRI 3 Tesla, Teknologi Terkini Punya RS Premiere Bintaro
Melansir dari The Sundaily, Rabu, 27 Juli 2022, gempa bumi dangkal cenderung menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada yang lebih dalam.
Di Dolores, orang-orang ketakutan berlarian keluar gedung dan jendela pasar lokal pecah, kata Mayor Polisi Edwin Sergio.
“Gempanya sangat kuat, sayuran dan buah-buahan yang dijual di pasar juga berantakan setelah meja terguling” kata Sergio, menambahkan ada retakan kecil di gedung kantor polisi.
Sebuah video yang diposting di Facebook, menunjukkan retakan di jalan aspal dan tanah di kota terdekat Bangued, tetapi tidak ada kerusakan yang terlihat pada toko atau rumah.
Sejumlah orang terluka di Bangued dan dibawa ke rumah sakit untuk dirawat, kata kepala polisi Mayor Nazareno Emia.
Mira Zapata seorang mahasiswa sedang berada di rumahnya di kota San Juan ketika dia merasa guncangan yang sangat kuat.
Baca Juga : Mantan KPU Depok Jadi Tersangka, Ini Kasusnya
“Kami mulai berteriak dan bergegas keluar, rumah kami baik-baik saja tetapi rumah-rumah di bawah bukit rusak,” katanya, saat gempa susulan berlanjut.
Baca berita dan informasi lainnya dari siarnitas.id di Google News
(bam)
