Beranda Ragam Fakta Cerita Dibalik Hari Valentine ‘Kasih Sayang’

Fakta Cerita Dibalik Hari Valentine ‘Kasih Sayang’

150
0
Hari Valentine
Ilustrasi valentine day

siarnitas.id – Fakta menarik untuk mengetahui apa itu hari Valentine atau hari kasih sayang. Ya, hari Valentine jatuh tepat pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya. Momen ini dirayakan dengan suka cita oleh banyak orang dari berbagai belahan dunia.

Hari Valentine merupakan identik dengan hari kasih sayang. Di berbagai tempat di seluruh dunia, permen, bunga, dan hadiah dipertukarkan antara orang yang dicintai, baik itu pasangan, sahabat, adik atau kakak, dan sanak keluarga lainnya.

Baca Juga : 7 Perubahan Gaya Hidup Cegah Diabetes, Yuk Hidup Sehat!

Semua hal tersebut dilakukan atas nama St. Valentine. Tetapi, siapakah Santo misterius ini dan dari mana tradisi-tradisi hari Valentine ini berasal? Mari cari tahu tentang apa itu Valentine serta makna dan sejarahnya.

Mengenal Valentine

Hari Valentine, yang juga disebut Hari St. Valentine, adalah perayaan kasih sayang. Hari Valentine identik dengan sepasang kekasih yang mengekspresikan kasih sayang mereka dengan salam serta hadiah.

Diketahui, bahwa hari Valentine berasal dari festival Romawi Lupercalia, yang diadakan pada pertengahan Februari. Festival ini, merayakan datangnya musim semi, termasuk upacara kesuburan dan pemasangan undian antara wanita dengan pria.

Pada akhir abad ke-5, Paus Gelasius I melarang perayaan Lupercalia dan konon menggantinya dengan Hari St. Valentine.

Tetapi, asal mula sebenarnya dari hari perayaan ini masih belum terlalu jelas. Valentine tidak serta merta dirayakan sebagai hari yang romantis sampai sekitar abad ke-14.

Lantas, apa itu Valentine yang sebenarnya dan dari mana Hari Valentine berasal? Sejarah hari ini dan kisah santo pelindungnya seolah selalu terselubung misteri.

Anda pasti tahu bahwa Februari telah lama dirayakan sebagai bulan yang romantis, dan Hari St. Valentine, seperti yang dikenal sekarang, mengandung sisa-sisa tradisi Kristen dan Romawi kuno.

Tetapi siapakah Santo Valentine itu, dan bagaimana dirinya sampai dikaitkan dengan ritus kuno ini?

Baca Juga : Bandel Jual Miras! Lasalapal Cafe & Bistro Digrebek Satpol PP Tangsel

Legenda Santo Valentine

Gereja Katolik mengakui setidaknya tiga orang kudus berbeda yang bernama Valentine atau Valentinus, yang semuanya menjadi martir.

Dari beberapa martir Kristen bernama Valentine ini, hari Valentine kemungkinan besar diambil dari nama seorang imam yang menjadi martir sekitar tahun 270 M oleh kaisar Claudius II Gothicus di Roma.

Ketika Kaisar Claudius II memutuskan bahwa pria lajang akan menjadi prajurit yang lebih baik daripada mereka yang memiliki istri dan keluarga, dia melarang pernikahan para pria-pria muda. Valentine, menyadari ketidakadilan dekrit ini, menentang Claudius dan terus melakukan pernikahan untuk para pasangan kekasih muda secara rahasia.

Ketika tindakan Valentine yang melanggar hukum ini diketahui, Claudius memerintahkan agar Valentine dihukum mati.

Menurut legenda, imam Valentine menandatangani surat dengan kata-kata “from your Valentine”, sebuah ekspresi yang masih digunakan sampai sekarang, kepada putri sipir yang telah berteman dengannya.

Catatan lain menyatakan bahwa Valentine yang dimaksud adalah seorang uskup bernama St. Valentine dari Terni, meskipun ada kemungkinan bahwa kedua orang kudus ini sebenarnya adalah satu orang yang sama.

Legenda umum menyatakan bahwa St. Valentine menentang perintah kaisar dan diam-diam menikahkan pasangan untuk menyelamatkan para suami dari perang. Karena alasan inilah hari Valentine lantas dikaitkan dengan hari perayaan cinta.

Asal Usul Hari Valentine: Festival Pagan di bulan Februari 

Selain kisah tentang St. Valentine, ada klaim lain yang lebih kuno tentang asal usul apa itu Valentine yang sebenarnya.

Hari Valentine di bulan Februari adalah upaya untuk “mengkristenkan” perayaan pagan Lupercalia. Dirayakan pada bulan Februari, atau 15 Februari.

Lupercalia adalah festival kesuburan yang didedikasikan untuk Faunus, dewa pertanian Romawi, serta pendiri Romawi Romulus dan Remus.

Pada permulaan festival, anggota Luperci atau ordo pendeta Romawi akan berkumpul di sebuah gua suci di mana bayi Romulus dan Remus, pendiri Roma, diyakini dirawat oleh serigala betina.

Para imam akan mengorbankan seekor kambing untuk kesuburan, dan seekor anjing untuk pemurnian.

Mereka kemudian akan mengupas kulit kambing menjadi potongan-potongan, mencelupkannya ke dalam darah dan turun ke jalan, dengan lembut menampar baik wanita maupun ladang tanaman dengan kulit kambing berlumuran darah tersebut.

Jauh dari rasa takut, wanita Romawi akan menyambut baik sentuhan kulit kambing itu karena dipercaya bisa membuat mereka lebih subur di tahun mendatang.

Baca Juga : Bulan Penuh Kasih, Tuscany Boutique Hotel Serpong Tawarkan Paket “Romantic”

Di kemudian hari, menurut legenda, semua wanita muda di kota itu akan memasukkan nama mereka ke dalam guci besar, dan para bujangan kota masing-masing akan memilih nama dan dipasangkan dengan wanita pilihannya pada tahun itu. Peristiwa ini seringkali diakhiri dengan pernikahan.

Baca berita dan informasi menarik lainnya dari siarnitas.id di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini