Beranda Eksekutif Direktur Pencegahan Densus 88 Sebut Radikalisme di Indonesia Masih Tersebar

Direktur Pencegahan Densus 88 Sebut Radikalisme di Indonesia Masih Tersebar

324
0
Densus 88
Direktur Pencegahan Densus 88, Brigjen. Pol. Tubagus Ami Prindani dalam menyampaikan arahannya di Aula Blandongan, Tangsel

siarnitas.id – Direktur Pencegahan Densus 88, Brigjen. Pol. Tubagus Ami Prindani menyebut masih banyak sistem radikalisme di Indonesia dan ada beberapa daerah. Hal itu dikatakan dalam kegiatan upacara pelepasan Bai’at ikrar setia kepada NKRI oleh anggota Negara Islam Indonesia (NII) di Aula Blandongan, Pemkot Tangsel. Senin (5/12/2022).

Baca Juga : Beredar Video Lift di Kampus Unpam Viktor Jatuh, Begini Penjelasan Rektor Unpam

“Ini kegiatan berdasarkan penyelidikan kita yang ada kelompok radikalisme kita lakukan operasi-operasi tersebut,” kata Ami saat diwawancara awak media di Aula Blandongan, Pemkot Tangsel. Senin (5/11/2022).

Menurutnya, ia akan melakukan pendekatan dan penggalangan agar mereka kembali ke NKRI. Karena tidak mungkin yang radikal itu di tangkap semua, diproses semua, tidak mungkin cukup tahanan ini.

“Yang ada kita lakukan pendekatan, faktanya mereka banyak yang tidak tau bahwa kelompok atau ajaran yang mereka itu lah kelompok yang radikal yang dilarang oleh negara kita. Itulah kita perlunya melakukan sosialisasi, kita memberikan informasi, edukasi sehingga mereka mau kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ungkapnya.

Ia menyebut dalam menggerakkan sosialiasi pencegahan radikalisme ini sudah dilakukan di beberapa daerah, diantaranya; Sumatera barat, Aceh, Garut dan beberapa tempat lain secara bertahap.

“Karena kita terus melakukan operasi berdasarkan informasi yang kita dapatkan dari wilayah,” imbuhnya.

Baca Juga : Walikota Tangsel Absen di Malam Inaguras HUT ke-14 Tangsel, Alasannya Top!

Ami menegaskan belum bisa memastikan jumlah radikalisme yang tersebar di Indonesia. Karena untuk saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan tersebut.

“Saya belum bisa pastikan belum ada ukuran yang pasti yang bisa menentukan jumlah radikalisme dan terorisme. Karena semuanya masih dinamis sekali dalam penyelidikan,” tandasnya.

Baca berita dan informasi menarik lainnya dari siarnitas.id di Google News

(bam)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini