siarnitas.id – Anggota DPRD Tangsel Komisi 2 Fraksi Partai Golkar, Mathoda menyebut harus ada komitmen bersama antara semua pihak dalam memberantas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Tangerang Selatan (Tangsel).
Baca Juga : Duh! Kasus TPPO 90% Bukan Dari Tangsel, Ini Kata DPMP3AKB
“Harus ada komitmen bersama oleh semua pihak,” katanya saat usai menghadiri acara Musrenbang di Kelurahan Paku Alam, Tangsel, ditulis pada Kamis (19/1/2023).
Ia mengatakan, Tangerang Selatan (Tangsel) sebagai kota Cerdas, Religius, dan Modern jangan sampai ada TPPO.
“Jangan sampai di Tangerang Selatan terkait TPPO sangat miris sebenarnya, ini kita kota yang cerdas, kota yang religius, yang modern jangan sampai terjadi TPPO,” ungkapnya.
Maka dari itu, kata Mathoda, semua pihak terutama aparat yang paling bawah dari RT RW harus betul-betul hati-hati di masyarakat.
“Contoh banyak kontrakan-kontrakan kita tidak tahu itu siapa, harus lebih selektif, kemudian juga orang tua harus di beri edukasi melalui ke sekolah-sekolah harus bergerak juga,” imbuhnya.
Sebelumnya, dari ungkapan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengatakan kasus perdagangan orang atau TPPO hampir 90% bukan dari Tangsel, melainkan dari luar Tangsel.
Baca Juga : DPMP3AKB Tangsel Akui Ada Oknum Yang Backing Kasus TPPO
Mathoda mengungkapkan, harus lebih selektif lagi orang pendatang yang ke Tangsel, supaya bisa terjalin ketertiban dan keamanan harus lebih bagus.
“Di Tangsel itu sudah bagus cuma banyak orang yang datang kesini kita tidak terdeteksi orang-orang itu nah itu harus lebih selektif lagi. Ketertiban keamanan kita harus lebih,” pungkasnya.
Baca berita dan informasi menarik lainnya dari siarnitas.id di Google News
