Beranda Uncategorized Bukan Agama, Melainkan Kompetensi Kepemimpinan Yang Utama

Bukan Agama, Melainkan Kompetensi Kepemimpinan Yang Utama

335
0

Menjelang pergantian Kapolri yang tinggal menghitung hari, Presidium Nasional Barisan Aktivis Muda (BAM) Indonesia, Enday H. Tullah mengatakan sudah sepatutnya latar belakang Agama bukan lagi menjadi persoalan,melakukan yang menjadi pertimbangan utama adalah kompetensi kepemimpinan.

“Saya rasa kita tidak boleh terjebak pada perdebatan latar belakang agama seseorang dalam pengisian jabatan publik. Perdebatan agama yang merupakan aspek yang sangat primordial itu telah di selesaikan dengan sebaik-baiknya oleh Faunding Father kita dalam perumusan Pancasila dan UUD 1945 sehingga melahirkan kesepakatan bahwa setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama dalam pengabdiannya di negeri ini tanpa disktiminatif,” kata Enday dalam keterangan tertulisnya, Jumat (08/01/2021).

“Mari kita bawa perdebatan kita kearah yang jauh lebih substantif dan urgent dalam penentuan calon Kapolri ini  yaitu aspek kompetensi kepemimpinan, agar kemudian kita bisa melahirkan pemimpin Polri yang terbaik yang memahami latarbelakang keberadaannya baik secara filosofis, sosiologis dan yuridis,” Sambung Enday.

Enday menambahkan, jangan sampai latar belakang agama menjadi batu ganjalan bagi seseorang yang telah dijamin hak-haknya oleh Konstitusi.

“Kita kan sudah berkomitmen untuk menjadikan Konstitusi dan UUD 1945 sebagai the way of life kita dalam berbangsa dan bernegara. Sikap disktiminatif hanya akan membawa pada perpecahan dan akan menciderai institusi Polri itu sendiri sebagai wadah yang di bangun di atas keberagaman,” tutur Enday, alumni Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta.

Lebih lanjut, Enday mengingatkan, sosok Kapolri yang terpilih nantinya, memiliki tantangan yang begitu besar.

“Tentu tantangan itu begitu besar yah, Kapolri yang terpilih harus terus meningkatkan SDM personalianya, melakukan penegakan hukum yang berkeadilan, menyelesaikan kasus-kasus besar serta mengedepankan pendekatan yang humanis kepada masyarkat, dengan begitu akan mengembalikan kepercayaan publik pada institusi ini,” tutup Presnas BAM Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini